Proyek Tanggul di Pesisir Teluk Jakarta: Solusi Strategis untuk Mengatasi Banjir dan Penurunan Tanah

Proyek Tanggul di Pesisir Teluk Jakarta: Solusi Strategis untuk Mengatasi Banjir dan Penurunan Tanah – Pesisir Teluk Jakarta telah lama menghadapi tantangan besar akibat penurunan muka tanah dan risiko banjir yang semakin meningkat. Untuk mengatasi permasalahan ini, Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) telah sweet bonanza menyiapkan Proyek Tanggul di Pesisir Teluk Jakarta Tahap 7 sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).

Baca juga : https://sertifikasikonstruksi.id/

Urgensi Pembangunan Tanggul di Teluk Jakarta

Jakarta mengalami penurunan muka tanah yang signifikan akibat eksploitasi air tanah Mahjong yang berlebihan dan perubahan lingkungan. Selain itu, banjir yang terjadi setiap tahun semakin memperparah kondisi pesisir. Oleh karena itu, pembangunan tanggul ini menjadi langkah penting untuk:

Mengurangi risiko banjir di wilayah pesisir Jakarta. ✅ Mencegah abrasi yang dapat merusak ekosistem pantai. ✅ Menstabilkan tanah dan mengurangi dampak penurunan muka tanah. ✅ Meningkatkan kualitas air melalui sistem pengelolaan terpadu.

Tahapan Pembangunan Tanggul Teluk Jakarta

Proyek ini di rancang dalam beberapa tahap dengan cakupan yang luas. Hingga tahun 2024. Pembangunan tanggul telah mencapai total panjang 14,75 km, mencakup wilayah Kalibaru, Kamal Muara, Muara Baru, Kali Ancol, dan Dadap.

Pada Tahap 7, pembangunan akan di fokuskan di beberapa titik utama:

  • Kali Ancol Paket 1: Sepanjang 100 meter, di danai oleh APBN dan di laksanakan gates of olympus 1000 dengan sistem single years contract (SYC) pada 2025.
  • Kali Ancol, Muara Baru Barat, dan Cilincing: Sepanjang 850 meter, dengan anggaran yang di usulkan melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan di laksanakan dengan sistem multi years contract (MYC) 2026-2027.
  • Kali Dadap: Pembangunan sistem polder sebagai bagian dari sistem pengendalian banjir terpadu.

Pendekatan Terintegrasi dalam Pengelolaan Air

Pembangunan tanggul ini tidak hanya berfungsi sebagai pengaman pesisir, tetapi juga terintegrasi dengan proyek lain seperti:

Bendungan Karian dan Jatiluhur untuk memenuhi kebutuhan air bersih. ✅ Jakarta Sewerage Development System untuk meningkatkan kualitas air di wilayah hilir. ✅ Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) sebagai bagian dari sistem pengendalian banjir terpadu.

Dampak Positif bagi Jakarta

Jika proyek ini berhasil di selesaikan sesuai rencana, beberapa dampak positif yang dapat di rasakan oleh masyarakat Jakarta antara lain:

Mengurangi frekuensi banjir tahunan yang sering melanda kawasan pesisir. ✅ Meningkatkan kualitas lingkungan dengan sistem pengelolaan air yang lebih baik. ✅ Menjaga stabilitas tanah dan mengurangi risiko penurunan muka tanah. ✅ Mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah pesisir Jakarta.

Kesimpulan

Proyek Tanggul di Pesisir Teluk Jakarta merupakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks. Dengan pendekatan terpadu dan dukungan dari berbagai pihak. Proyek ini di harapkan dapat memberikan solusi jangka panjang bagi permasalahan banjir dan penurunan muka tanah di Jakarta. Keberhasilan proyek ini akan menjadi tonggak penting dalam pembangunan infrastruktur pesisir yang lebih tangguh dan berkelanjutan.